School Rush!! Rush 2
Bae Suzy : New Class, New Friend
Author : xiubell (@sprinkaan29)
Rating : SU
Genre : School life, family, friendship, lil’ bit
violence, romance, dll
Lenght : Multi chapter ( 2 of ??)
Main Cast :
·
Park Jiyeon
·
Bae Suzy
·
Lee Jieun
·
Ahn Sohee
·
Choi Jinri
·
Park Chanyeol
·
Kim Myungsoo
·
Kim Minseok
·
Lee Howon
·
Xi Luhan
Genre :
School life, Friendship, Family, Violence, Romance, etc.
Rating :
15+
Summary :Ini adalah kisah yang terjadi sebuah sekolah,
dimana ada perbedaan kasta yang sangat mencolok. Tertinggi dan paling berkuasa
menindas yang lemah dan tidak berdaya. Tapi, jangan pernah melupakkan satu hal,
kelemahan adalah sumber kekuatan, dan kekuatan adalah cerminan dari kelemahan.
Dan cerita ini, adalah kehidupan
para penghuni sekolah tersebut. G class and S class.
Di sekolah ini, tak ada kata teman
Tapi, di kelas ini,
Kita akan mulai membuat sebuah keajaiban
Let’s change the HELL into HEAVEN..
Bae Suzy :
New Class, New Friend
Suzy POV
‘Jangan
pernah menilai sesuatu dari penampilan luar’ kata-kata itu rupanya bekerja padaku
saat ini. Kelas ini, dari letak kelasnya saja, yang terletak hampir 100m
jauhnya dari gedung utama, sesuai dengan bayanganku, kelas terbuang. Langit-langit kelas ini
terlihat begitu tipis dan rapuh, seperti akan jatuh sewaktu-waktu. Meja yang terlihat
kokoh hanya 5 buah, sisanya yang jika dihitung bisa 6x lipat dari meja yang
masih kokoh, disusun secara tidak beraturan di sekeliling ruangan, seperti itu
juga dengan kursinya. Jendela-jendela hanya tinggal kusennya saja, kaca-kacanya
sudah tidak berbentuk. Terbayang jika hujan, kelas ini mungkin akan banjir.
Tapi, yang membuatku hampir pingsan beberapa saat tadi, adalah tulisan besar
yang terdapat di dinding belakang kelas, HELL.
Flashback
“Aku akan
mengantarmu ke kelas, Suzy. Kajja!” ujar gadis bernama Jiyeon yang baru saja
aku tabrak tadi. Aku memperhatikan Jiyeon dari belakang. Dia tidak terlihat
seperti anak dari keluarga tidak mampu. Rambutnya yang pendek sebahu, makin
membuatnya bertambah manis.
“Kajja.
Jalanmu sangat lambat!” Dia menarik tanganku tidak sabar, pada akhirnya, dia
terlihat sedang menarikku ke suatu tempat yang cukup jauh dari gedung utama.
Setelah lama berjalan, terlihat sebuah bangunan yang terlihat seperti sebuah
gudang. Jiyeon membawaku masuk ke ‘gudang’ itu. Dan, setelah masuk, hanya ada
satu hal yang bisa kutangkap dengan mataku. Tulisan besar berwarna merah terang
darah, bertuliskan HELL!!
Flashback
end
Dan sekarang, ada seorang namja yang memperhatikanku dengan
aneh, namja itu duduk di bangku yang tinggi, dengan menumpuk 3 bangku ke atas.
Aku yang masih shock dengan tulisan itu, hanya bisa memandang kosong namja di
depanku ini. Sungguh, bahkan untuk menelan liurku sendiri saja sangat sulit.
Namja berpipi tembam itu melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
“Hei, haloooo~ anyeonghaseyo~loha-loha??” Dia masih terus
melambaikan tangannya dengan wajahnya yang sangat mengemaskan
“YAK?!! Jiyi, kau membawa anak baru atau patung?? Dia sama
sekali tidak bergerak!”
Pletakkk!
“Jaga bicaramu!!” omel Jiyeon pada namja itu
“Suzy-ssi? Gwenchana??” Jiyeon menatapku khawatir. Aku yang
sudah mulai kembali ke dunia nyata, manatapnya polos.
“He--, gwenchanayo” Aku mengedip-kedipkan mata dan
menggeleng-gelengkan kepalaku, seakan berusaha untuk kembali seutuhnya ke dunia
nyata.
“Ohh~ ternyata yeoja ini manusia toh? Mianhae, tadi aku
mengataimu patung. Habis~ kau terdiam saja dari tadi. Ahh, namamu Suzy?” Namja
itu masih menatapku dengan tatapannya yang polos.
“Ne, joneun Bae Suzy imnida”
“Hmmmm.....” namja itu meloncat dari bangku tumpuk yang tadi
didudukinya. Dia menghadap ke arahku.
“Joneun, Kim Min Seok imnida. You can call me Xiumin, hm~?”
Dia tersenyum manis padaku dan mengulurkan tangannya. Aku menyambut uluran
tangannya dan membalas senyumannya. Dia melepas jabatan tangan kami, dan
berjalan ke arah papan tulis yang berada di belakangnya.
“Kau takut dengan tulisan ini ya?” tanyanya kepadaku. Aku
menganggukkan kepala, dan kulihat namja bernama Minseok itu terkekeh.
“Mulai sekarang kau harus membiasakan diri dengan tulisan
ini. Karena, masih banyak hal lain yang lebih ‘menakutkan’ dibanding dengan
tulisan di papan tulis kita”
“Benar apa yang dikatakkan Xiu, jika kau tak sanggup berada
di kelas ini, sebaiknya kau segera keluar dari sekolah ini. Tapi, jika kau
sanggup, kami akan menjadi sahabatmu selama kau berada di sekolah ini, atau
mungkin sampai kita tua nanti? Bagaimana?” ujar Jiyeon sambil menatap lurus ke
arahku. Gadis itu sedang bersender di tumpukkan meja di sisi kiriku, dia melipat
kedua lengannya di depan dada. Sedangkan Minseok, dia duduk di meja guru,
menatapku lurus sama seperti Jiyeon. Menunggu keputusanku. Aku menutup mataku
sejenak, mencoba berpikir tentang keputusanku. Sejak dulu, aku ingin sekali
masuk ke sekolah ini. Aku memang bukan anak yang serba berkecukupan, aku
hanyalah anak seorang pegawai negri. Tapi, aku mempunyai mimpi, akan mewujudkan
cita-citaku di sekolah ini. Dan, aku tahu, bahwa G class bahkan tidak dianggap
sebagai kelas. Ini kelas yang terbuang. Tapi,
“Baiklah! Mulai hari ini, BAE SUZY AKAN MENJADI MURID KELAS
G!!!” teriakku lantang. Mereka berdua menatapku kagum bercampur gembira. Jiyeon
dan Minseok memelukku erat, seakan baru saja menemukan kembali keluarga yang
hilang. Aku membalas pelukkan mereka.
Ya, aku
tahu ini kelas terbuang. Tapi, entah, aku yakin, kelas ini akan menjadi satu
lagi tempat, dimana aku bisa bahagia. Apapapun resikonya.
“YAKK!! Apa yang
kalian lakukan?!”
Bellalang POV
Seorang yeoja berambut coklat panjang berdiri di depan pintu
kelas G. Dia menatap heran dua orang temannya, dan seorang yeoja tidak dikenal.
Yeoja itu juga menatapnya kaget, dari ekspresi wajahnya tergambar jelas segurat
ketakutan. Dia, yeoja yang berdiri di pintu itu, berjalan menghampiri ketiga
makhluk yang sedang berpelukkan itu.
“Apa yang sedang kalian lakukkan? Apakah kalian memenangkan
sebuah lotre untuk pergi ke Paris?” tanyanya pada kedua temannya
“Dan kau, siapa kau? Kenapa kau bisa berpelukkan dengan kedua
temanku ini?” tanyanya pada yeoja yang masih menatapnya ngeri. Dia menatap
lurus kemata si yeoja.
“Eumm, a-a-a-ku....” jawab yeoja itu terbata
“YAKK!! Sohee!! Kau jangan menatap Suzy seperti itu,
bisa-bisa dia menjadi gagap lagi!” satu-satunya namja diruangan itu segera
berlari dan duduk diatas meja guru, sebelum
sebuah pukulan mendarat di ubun-ubunnya.
“XIUUUU!!! SUDAH KUBILANG JAGA UCAPANMU!!!” teriak Jiyeon
marah
“Hhehee” Minseok mengacungkan kedua jarinya yang membentuk V
“Hei Sohee, sudahlah, jagan menatapnya seperti itu terus. Kau
menakutinya tahu” Namja itu beralih kepada Sohee yang masih menatap Suzy tajam,
dan Suzy yang sedang dilanda ke’ngerian’. Secara perlahan, Sohee mulai
mengganti ekspresi menakutkannya menjadi sebuah senyuman manis. Dia memeluk
Suzy yang masih terlihat heran.
“Hahahahhahahaha.... Mianhae” ujarnya sambil menepuk-nepuk
punggung Suzy. Sohee melepaskan pelukkannya, lalu menatap Suzy hangat.
“Joneun, Ahn Sohee imnida” ujarnya sambil melakukkan bow 90o.
Sohee mengambil tas dan sebuah kotak besar yang tadi diletakkan didepan pintu
masuk. Lalu, dia mengeluarkan sebuah toples berisi cookies dari toples
beruluran besar itu. Dan menyerahkannya pada Suzy. Suzy hanya memperhatikan
toples itu dengan seksama.
“Jangan takut, itu tidak beracun kok. Cookies itu, sebagai
permintaan maafku dan juga sebagai hadiah atas keberanianmu untuk masuk ke
kelas ini” ujar Sohee tulus.
“Yak!! Sohee-ah~ Mana cookies untukku?” ujar Jiyeon manja
“Iya! Untukku juga mana?” Minseok mengeluarkan aegyo
kesalnya.
Sohee mengambil sebuah toples cookies lagi dari kotak, lalu
menyerahkannya pada Jiyeon.
“Ini, tidak mungkin aku tidak memberimu cookies, Jiyi”
“Dan, KAU!!! KAU. TI.DA.K MENDAPAT JATAH COOKIES!!” Sohee
mengucapkannya tanpa ada keraguaan sama sekali, dia malah menjulurkan lidahnya
ke arah Minseok yang sedang menatapnya kesal. Lalu, dengan cepat Minseok
menyambar kotak yang penuh dengan beberapa toples cookies itu, dan membawanya
keluar sambil berlari.
“REBUT INI DARIKU, JIKA KAU BISA!!!” teriaknya kencang
menantang Sohee.
“YAKKK!! KIM MIN SEOK!!!!!” Sohee pun berlari mengejar
Minseok
Suzy dan Jiyeon yang melihat tingkah laku dua temannya itu,
hanya bisa tertawa geli.
Everyone have a mistake about this class,
For us, this class is not a HELL
But a HEAVEN
-Bae Suzy-
Suzy POV
“Omma, aku pulang!!” teriakku dari pintu
depan. Segera melepas dan meletakkan sepatuku di tempatnya. Aku mencium aroma masakkan dari arah dapur,
jadi, aku segera berlari menghampiri orang yang sudah pasti ada di dapur dan
sedang memasak, my lovely mother. Aku memeluk ommaku dari belakang, dan
bergelayut manja. Rupanya, omma sedang memasak nasi goreng kimchi, pantas saja
baunya enak.
“Omma, aku sudah kenyang hanya dengan mencium aromanya. Tapi,
aku akan lebih kenyang lagi kalau aku memakannya dengan segenap kelaparanku”
“Dasar, kau ini! Cepat duduk, sebentar lagi matang” Aku
menuruti perkataan ommaku.
“Bagaimana hari pertamamu di sekolah baru,hm?” ujarnya sambil
menaruh dua piring nasi goreng di atas meja makan.
“Eummmm, DAEBAKKK!!!” ujarku singkat lalu segera memakan nasi
goreng yang tampak memanggil-manggil namaku dengan lahap.
“Baguslah kalau begitu” ujar ommaku penuh kelembutan.
Selesai makan, ommaku menyeruhku untuk segera beristirahat.
Dan omma akan pergi ke rumah temannya untuk memberi les pada anak temannya itu
yang masih TK. Sesampainya di kamar, aku segera menuju meja belajar, mencari
diaryku. Setelah kutemukan, aku mulai mengisinya..
Dear my black diary,
Hari ini, adalah hari yang indah.
My new day, with my new sweety friend.
I hope, we can change our class to be a
heaven.
:*
~o~
Aku melangkah menuju ruang loker dengan hati berbunga-bunga,
bukan karena aku mendapat sebuah surat cinta ataupun coklat, tapi, karena hari
ini aku resmi belajar dan menghabiskan waktuku bersama Jiyi, Xiu, Sohee. Itu
membuatku lebih bersemangat sekolah. Sesampainya di lokerku, aku merasa ada
sesuatu yang berbeda dari loker yang kulihat kemarin. Entahlah, aku merasa ada
sesuatu tidak menyenangkan akan terjadi.
DIE and GONE
Regard
HEAVEN
Aku tersentak membaca kata-kata yang terdapat di lokerku.
Lagi-lagi, aku melihat tulisan yang seperti ditulis dengan darah, seolah-olah
sebuah kutukan mematikan. Bagian dalam lokerku dipenenuhi dengan bangkai tikus
putih, sungguh, baunya sangat menyengat dan menjijikan. Rasanya kepalaku
sedikit berkunang karena mencium bau busuk dari tikus itu. Takut. Ini sangat
menakutkan. Siapa yang menaruh tikus dan menulis tulisan yang mengerikan ini?
“HAHAHHAHA~ Apa yang kau cari di loker ini? Bangkai tikus?
Atau temanmu? Hee~?” Seorang yeoja datang dan mendorongku keras sehingga aku
terbentur locker yang berada di sampingku. Sekarang posisiku terpojok. Yeoja
itu datang bersama beberapa temannya, mereka menatapku rendah dan jijik,
seakan-akan aku adalah sampah. Aku sudah tidak bisa lagi menahan airmata
takutku, lututku bergetar hebat, terasa seperti aku berada di gerbang neraka.
“Kau murid G class, asal kau tahu, G class tidak punya
LOKER!!! Jadi untuk apa kau menginjakkan kaki di sekolah ini? Ruang kelasmu
bukan berada di gedung utama!” yeoja itu menampar pipiku keras, teman-temannya
yang lain sudah berdiri melingkariku, posisiku semakin terpojok. Salah satu
dari mereka menendang engsel kakiku, sehingga aku jatuh tersungkur di lantai.
Belum sempat aku berpikir untuk bangkit, si yeoja yang mendorongku tadi
menginjak kepalaku, dan lagi ada yang menjambak rambutku keras. Teman-temannya
yang berada di bagian bawah tubuhku, menginjak kedua betisku. Mereka semua
tertawa senang dan sadis, sedangkan aku berusaha untuk menahan sakit di sekujur
tubuhku.
Ini bukan lagi gerbang neraka, ini adalah neraka!!
“YAKKKK!!! WHAT ARE YOU DOING?????”
ToBeContinue...
Next Rush :
Choi Jinri : Its My Way!
No comments:
Post a Comment